Jangan Lagi Menangis


Menangis sering kali dijadikan ekspresi kesedihan seseorang. Atau kekecewaan, bahkan beberapa orang akan menangis saat sedang marah atau emosinya sedang memuncak. Ya, menangis seringkali diartikan sebagai suatu ekspresi kesusahan seseorang. Jika dipikirkan kembali Menangis mungkin adalah hal yang pertama kali kita lakukan saat hadir di dunia ini. 

Apa ekspresi yang kamu tunjukkan di wajahmu saat pertama kali keluar dari rahim ibumu? Tertawa? Atau tersenyum? Tentu tidak. Ekspresi yang pertama kali kita tunjukkan di wajah mungil kita waktu masih bayi adalah tangisan disaat lahir di bumi ini. Sedikit lucu, ternyata cara pertama kita merayakan hari kelahiran adalah dengan menangis.

  Beranjak menjadi anak kecil kita lebih akrab lagi dengan ekspresi ini. Saat mainan kita rusak, dimarahi orang tua atau saat tersesat di Mall apa yang kita lakukan? Ya, kemungkinan besar kita kembali akan menangis. Masalahnya saat kita beranjak remaja, tangisan seringkali menjadi suatu ekspresi yang kita tunjukkan disaat hati terluka. Beranjak remaja, kita akan semakin mengenal banyak orang. Beberapa orang yang kita kenal ini akan menjadi sahabat terbaik kita, dan beberapa lagi akan menjadi orang yang membenci kita atau sebaliknya, kita yang akan membenci mereka.



 Akan ada beberapa dari mereka yang melakukan suatu hal yang membuat kita kecewa, sedih, marah atau bahkan takut hingga akhirnya kita kembali menangis. Dan tentu saja, yang paling sering bisa membuat kita menangis adalah orang-orang terdekat kita. Di situasi yang penuh dengan kekecewaan ini seringkali kita merasa ditinggalkan sendirian dan airmatapun mulai mengalir lagi dari mata menuju pipi kita. 


Ada begitu banyak keraguan, keadaan yang tak mengenakan yang membuat kita takut dalam hidup ini. Ditengah segala hal yang tak pasti lagi di sekitar kita, masih adakah harapan yang membuat kita merasa terhibur di tengah kesedihan kita? Jawabannya iya, tentu saja. Pernahkah terpikir di benak kalian Tuhan menciptakan kita manusia bukanlah untuk bersedih? Bukan untuk menderita? Bukan untuk sengsara? Bukannya kita diciptakan di dunia ini untuk menikmati indahnya dunia beserta segala hal yang ada didalamnya yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta? Ingatlah kamu ada di dunia bukan untuk hidup dalam penderitaan yang tak berujung, tapi untuk hidup menerima segala kebaikan Tuhan yang telah diberikan dalam hidupmu.



 Disaat ada begitu banyak keadaan yang membuat kamu bisa bersedih, bukannya masih ada keadaan yang bisa membuatmu tersenyum juga? Hidup ini sederhana, Tersenyumlah lebih banyak, menangislah lebih sedikit dan nikmati serta syukuri hidup ini setiap detiknya. Saya rasa saat tiba waktunya kita meninggalkan dunia ini hal-hal yang ingin kita kenang adalah memori-memori yang baik dan menyenangkan dan melupakan segala kenangan buruk kita. Maka, perbanyaklah hal-hal yang menyenangkan itu! Hidup ini untuk dinikmati bukan untuk disesali, Jangan bersedih Tuhan selalu dapat mengubah dukacitamu dengan sukacita.



Mengucap syukurlah selalu, mengeluh lebih sedikit dan bersemangatlah dalam setiap hal yang kamu kerjakan. Awali harimu dengan senyuman dan pastikan kamu mengakhiri hari dengan senyuman yang lebih lebar lagi. Hiduplah secara sederhana dan berbahagialah selalu. Jangan lagi menangis, mulailah tersenyum. Sadarilah kamu diciptakan Tuhan untuk bersukacita bukannya tinggal dalam kesedihan yang tak ada habisnya. Keep smiling friends!



*ThomasMulia*

Komentar

Postingan Populer